BANTAHAN AIR MATA
Semakin hari kian lama dari zaman,
dan semakin dekat akan akhir zaman,
ku goreskan pena tuk mengukirkan keadaan,
agar pesan ini tersampaikan,
hidup ini tak lepas dari air mata,
matapun mati tanpa air mata,
aku air mata,
yg tk mmpu menggoreskan luka,
aku air mata,
tak ingin aku keluar dari mata,
hanya dengan karna cinta dunia,
tak mau aku sia-sia,
aku air mata,
menyesal aku,
aku keluar karna orang tak berguna,
tak sehrusnya aku (air mata),
membanjiri wjah2 penuh dosa
masih banyak yang pantas,
membutuhkan aku untuk membasahi wajah yang kering.
aku ingin hadir dalam kebahagian,
dan jauh dari permainan dunia.
blog ini sekedar memberikan sedikit informasi mengenai dunia perkuliahan, serta memberikan contoh berbagai laporan praktimum
Sunday, 19 May 2013
Wednesday, 15 May 2013
Puisi Pagi
PAGI MENGHILANG
asslamu'alaikum pagii..
kurelakan mengucap kata tuk menyapa pagi,
entah tak ada jawaban yang q dengari,
yang q tau hanya suara berisik yang mengusik pendengaran ini,
kabut tebal telah pergi,
yang tersisa kini hanya titik2 air menyelimuti daun jati,
sentuhan sinar surya mulai mengusik dan mendominasi,
pergi sudah embun pagi,
hanya sengatan surya yang menemani,
kini aktivitas membosankan telah menanti,
sabar menunggu kepastian yang pasti.
(Ahm Sol Lixin)
LUKISAN TABU
pagi telah menyapa,
kini saat habis sudah ku menikmati kegelapan malam.
sedikit ragu dan bimbang,
q pasrahkan raga ini pada sang surya.
yang telah memimpin datangnya siang.
tak tau adakah sosok awan yang akan mengganggunya.
ku harap, segerombolan awan datang menyapanya disiang bolong.
hingga damai tak menyengat.
(Ahm Sol Lixin)
asslamu'alaikum pagii..
kurelakan mengucap kata tuk menyapa pagi,
entah tak ada jawaban yang q dengari,
yang q tau hanya suara berisik yang mengusik pendengaran ini,
kabut tebal telah pergi,
yang tersisa kini hanya titik2 air menyelimuti daun jati,
sentuhan sinar surya mulai mengusik dan mendominasi,
pergi sudah embun pagi,
hanya sengatan surya yang menemani,
kini aktivitas membosankan telah menanti,
sabar menunggu kepastian yang pasti.
(Ahm Sol Lixin)
LUKISAN TABU
pagi telah menyapa,
kini saat habis sudah ku menikmati kegelapan malam.
sedikit ragu dan bimbang,
q pasrahkan raga ini pada sang surya.
yang telah memimpin datangnya siang.
tak tau adakah sosok awan yang akan mengganggunya.
ku harap, segerombolan awan datang menyapanya disiang bolong.
hingga damai tak menyengat.
(Ahm Sol Lixin)